Minggu, 30 Agustus 2015

Pil (PILULAE)

PENGERTIAN
Pil adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat sepeti kaleng mengandung satu atau lebih bahan obat. Berat pil berkisar antar 100 mg sampai 500 mg.
Pil kecil yang beratnya kira-kira 30 mg disebut granul dan pil besar yang beratnya lebih dari 500 mg disebut boli. Boli biasanya digunakan untuk pengobatan hewan seperti sapi, kuda dan lain-lain. Bila tidak disebut lain granul mengandung bahan obat berkhasiat 1 mg.
 SYARAT SEDIAAN PIL YANG BAIK
· Homogen (ukuran, bentuk, warna, dosis)
· Mempunyai kekenyalan, daya rekat dan kekerasan tertentu
· Mempunyai waktu hancur tertentu
Dalam FI III disyaratkan waktu hancur pil:
· Tidak boleh > 15 menit untuk pil tidak bersalut
· Tidak boleh > 60 menit untuk pil bersalut gula atau selaput
· Untuk pil salut enterik: Setelah dilakukan pengujian dalam larutan HCl 0,06 N selama 3 jam, pada pengujian selanjutnya (larutan dapar pH 6,8) waktu hancur pil tidak boleh > 60 menit
 MACAM SEDIAAN PIL
· Bolus à > 300 mg
· Pil à 60 – 300 mg
· Granul à 1/3 – 1 grain
· Parvul à <>
TUJUAN SEDIAAN PIL
· Mudah digunakan/ditelan
· Menutup rasa obat yang tidak enak
· Relatif > stabil dibanding bentuk sedian serbuk dan solutio
· Sangat baik utk sedian yang penyerapannya dikehendaki lambat
KERUGIAN SEDIAAN PIL
· Obat yang dikehendaki memberikan aksi yang cepat
· Obat yang dalam keadaan larutan pekat dapat mengiritasi lambung
· Bahan Obat padat/serbuk yang voluminous dan Bahan Obat cair dalam jumlah besar
· Penyimpanan lama sering menjadi keras dan tidak memenuhi waktu hancur
· Ada kemungkinan ditumbuhi jamur (dapat diatasi dengan bahan pengawet)
 MACAM-MACAM ZAT YANG PERLU DITAMBAHKAN
· Bahan tambahan :
o Pengisi: Berfungsi memperbesar masa pil. Dipilih Radix Liquiritiae pada pil-pil yang jumlah zatnya sedikit, dimana banyaknya zat pengisi dan zat pengikat dapat diambil dengan bebas, hendaknya dijaga bahwa jika ada Succus Liquir sebagai zat pengikat , banyaknya Radix sekurang kurangnya dua kali sebanyak Succus Liquiritae
§ Jenis :
      • radix liquiritiae
      • saccharum album
      • bolus alba
o Pengikat:
· Succus liquiritiae ( 2g / 60 pil)
· PGS (500 mg / 60 pil), utk yg voluminous : 1-1,5 g/60 pil
· Succus dan saccharum album aa (75 g/1000 pil)
· Gliserin cum tragacanth
· Adeps lanae/vaselin album qs utk Bahan Obat yg bersifat :
· Saling bereaksi dengan adanya air
· Terurai dengan air
· Oksidator
· Garam-garam timbal
o Pembasah
§ Air
§ Aqua gliserinata
§ Sirupus simplex
§ Madu
§ Adeps lanae/ vaselin album
o Penabur
Ø Talk, untuk :
§ Bahan Obat oksidator/garam PB
§ Pil putih
§ Amilum orizae
§ MgCO3
§ Radix liquiritiae pulv
o Penyalut
ª Menjaga stabilitas Bahan Obat
ª Menutup rasa dan bau Bahan Obat
ª Memperbaiki penampilan pil
ª Mencegah pecahnya pil dalam lambung
· Jenis bahan penyalut :
o Penyalut gula : saccharum album
o Penyalut selaput/film : CMC-Na, Balsamum tolutanum, PEG, Carbowax 6000, perak
o Penyalut enterik : salol, schellak, cellulose acetat phtalat
TAHAP PERACIKAN PIL
A. PEMBUATAN MASSA PIL
· Tentukan bobot Bahan Obat untuk 1 pil
· Tentukan macam dan jumlah bahan tambahan yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah dan sifat Bahan Obat
· Campur Bahan Obat + pengisi + bahan pengikat + bahan pemecah sesuai aturan
· Tambahkan bahan pembasah sedikit-sedikit ke dalam camp digilas kuat ad massa pil yg baik (elastis, tidak lengket di mortir, dan tidak pecah digulung)
B. PEMOTONGAN PIL
· Massa pil à dibentuk silinder yg panjangnya sesuai jumlah yg akan dibuatà sebelumnya pemotong diberi alat penabur dulu
C. PEMBULATAN PIL
· Potongan massa pil dipindahkan ke alat pembulat pil yg sudah diberi bahan penabur, selanjutnya dibulatkan
· Masukkan pil ke wadah melalui lubang yang ada dan dihitung jumlahnya
D. PENYALUTAN PIL
· Lakukan penyalutan sesuai dengan jenis bahan penyalut yang digunakan:
PENYALUTAN
ü Tujuan:
· Melindungi Bahan Obat dari pengaruh lingkungan (salut selaput)à garam-garam ferro disalut tolubalsem
· Menutupi rasa bahan yg tak enak (salut gula)à kloramfenikol, strychnin
· Memperbaiki penampilan pil (salut selaput)
2.8 Syarat-syarat yang harus dipenuhi pil:

a. Bobot pil ideal antara 100, 150 mg, rata-rata 120 mg
Oleh karena sesuatu hal syarat ini seringkali tidak dapat dipenuhi

b. Syarat dari farmakope yang diberikan pada semua pil yang dipaparkan dalam farmakope dan yang dapat dianggap berlaku untuk semua pil-pil, yakni pil-pil setelah dimasukkan ke dalam asamklorida 0,04 N pada 37dan dikocok-kocok keras-keras sampai hancur.
c. Pada waktu penyimpanan bentuknya tidak boleh berubah, tidak begitu keras sehingga dapat hancur dalam saluran pecernaan, dan pil salut enteric tidak hancur dalam lambung tetapi hancur dalam usus halus.
d. Memenuhi keseragaman bobot. timbang 20 pil satu-persatu, hitung bobot rata-rata, penyimpangan terbesar terhadap bobot rata-rata
Untuk bobot rata-rata pil
Penyimpangan terbesar

18 pil
2 pil
100 mg sampai 250 mg
250 mg sampai 500 mg
10 %
7,5 %
20 %
15 %




e. Memenuhi waktu hancur seperti tertera pada compresi yaitu dalam air 36o – 38o pil selama 15 menit untuk pil tidak bersalut dan 60 menit untuk pil yang bersalut.
2.9 PIL YANG MENGANDUNG OBAT BERUPA SERBUK ( PADAT )
Pil yang mengandung zat berkhasiat yang bersifat oksidator digunakan Adeps Lanae atau Vaselinum sebagai zat pengikat dan Bolus Alba 100 mg tiap pil sebagai zat pengisi. Pengunaan Adeps atau Vaselinum adalah kira-kira 1/6 berat zat padatnya. Caranya menambahkan sedikit-demisedikit digerus dan ditekan.
2.10 PIL YANG MENGANDUNG OBAT BERUPA EKSTRAK KENTAL
Ekstrak kental direndam dengan Spiritus dilutus atau cairan lain yang digunakan sebagai mengstrum ekstrak dan dicampur dengan Liquiritiae Radix. Apabila jumlahnya sedikit diperlukan Succus Liquiritiae sebagai tambahan zat pengikat 1 g untuk 30 pil
Apabila jumlah ekstrak kental besar yaitu 1,5 g lebih, kebutuhan Succus Liquiritiae dapat dikurangi, bahkan tidak diperlukan Succus Liquiritiae tapi cukup dibuat dengan Liquiritiae Radix saja, misalnya Valerianae Extractum dan Secalis Cornuti Extractum spissum.
2.11 PIL DENGAN BAHAN-BAHAN KHUSUS
1. Pil-pil yang mengandung senyawa Hydrargyrum:
dibuat dengan menggerus hydrargyrum, dengan sama berat Liquiritiae Radix dan air, setelah tidak terlihat butir hydrargyum maka masa ditambah Liquiritiae Radix dan Succus Liquiritiae secukupnya sampai mendapat masa pil yang cocok. Bila jumlah Hydrargyrum kecil maka dapat ditambahkan Succus dan Liquiritiae Radix dalam perbandingan 1 : 2
2. Pil yang mengandung Ferrosi Carbonas dan Ferrosi Iodium:
Formula dapat dilihat di Farmakope Belanda edisi V, untuk pil Ferrosi Carbonas setiap pil mengandung 50 mg dan formula untuk pembuatan 300 pil jadi seluruh formula mengandung 15 g Ferrosi Carbonas. Dibuat dengan mereaksikan Ferrosis Sulfas dengan Natrii Bicarbonas di atas tangas air. Sebagai pereduksi adalah Mel dan sebagai zat pembasah gliserin dan air sampai berat tertentu. Hal ini dimaksudkan agar reaksi pembentukan Ferrosis Carbonas berjalan sempurna yaitu gas CO2 yang terjadi hilang.
3. Pil-pil yang mengandung garam-garam yang dapat menyerap air:
Seperti Natrii Iodium sering terjadi penggumpalan hingga sulit dibuat masa pil yang baik. Untuk mencegahnya maka perlu diberi air secukupnya biar larutan setelah itu baru dibuat masa pil.
4. Pil-pil dengan zat-zat higroskopik:
Seperti Kalii Bromidum, Kalii Iodidum dan Natrii Salicylas supaya digerus halus dan didalam mortar yang panas . Untuk pil yang mengandung zat yang higroskopis sebagai zat pembasah jangan menggunakan Aqua Glycerinata.
5. Pil-pil yang mengandung senyawa yang sangat Higroskopis:
Digunakan sebagai larutan seperti Calcii Bromidum, Calcii Chloridum, Kalii Acetas. Jika didalam resep tertulis garamnya maka yang diambil sebagai larutannya yang sebanding :
- Solutio Kalii Acetatis mengandung 331 / 3% Kalii Acetas
- Solutio Calcii Bromidi mengandung 25% Calcii Bromidum
- Solutio Calcii Chloridi mengandung 25% Calcii Chloridum
- Solutio Ferri Chloridi mengandung 75% Ferri Chloridum
Lrytan tersebut setelah ditimbang diuapkan sampai sisa airnya kira-kira tinggal kurang dari 1 g untuk 30 pil. Harus diingat jangan menguapkan Larutan Ferri Chloridum karena garam Ferrinya akan terurai.
6. Pil-pil yang mengandung senyawa Codeinum base dengan garam Ammonium atau Ichtammolum :
Karena Codeinum base terhitung mudah larut dalam air dan merupakan base lebih kuat dari garam Ammonium, maka akan bereaksi dan timbul gas NH3 yang bebas serta membuat pil jadi pecah.
7. Pil-pil yang dapat pecah Karena zat-zat yang terkandung dapat bereaksi hingga memimbulkan gas yang memecah pil:
Supaya tidak terjadi jangan menggunakan zat pembasah air yaitu dengan menggunakan zat pengikat yang lain
· Pil yang mengandung Ferrosi Carbonas dengan Acidum Citricum akan menimbulkan gas CO2
· Pil yang mengandung Meditrenum akan timbul gas CO2 karena terjadi reaksi antara Iodochloroxychinolin Sulfonas dengan Natrii Bicarbonas
· Pil yang mengandung Ferrum Reductum atau pulveratum dengan asam seperti Acidum Cutricum akan bereaksi dan timbul gas H2 yang akan memecah pil.
8. Pil-pil yang mengandung Hydrargyri Cloridum:
Akan menghilangkan selaput lendir dari lambung dan usus maka perlu Hydrargyri Chloridum dalam keadaan yang halus. Untuk itu perlu penambahan Natrii Chloridum untuk memudahkan Hydrargryi Chloridum larut dalam air. Penambahan Natrii Chloridum adalah setengah berat Sublimat dan dilarutkan dulu dengan air sama berat,
9. Pil-pil yang mengandung Diphantoinum Natrium:
Jangan menggunakan Liquiritiae Radix tetapi menggunakan Succus Liquiritiae 1 bagian dan Amyilum 3 bagian dan sebagai zat pembasah digunakan Sirupus Simplex. Hal ini untuk menjaga agar pil lekas hancur dalam lambung.
10. Pil-pil yang mengandung Quinini Sulfas:
Ada dua macam yaitu yang berwarna colkat dan berwarna putih
11. Pil-pil yang mengandung zat pengikat yang bereaksi dengan asam :
Seperti Gentianae Extractum, Succus Liquiritiae dan Liquiritiae Extractum. Bahan tersebut akan bereaksi dengan Ferrum reductum, Ferrum pulveratum yang menimbulkan gas H2 serta menyebabkan pil menjadi menggelembung dan pecah. Bahan tersebut akan bereaksi pula dengan Natrii Bicarbonas, Ferrosi Carbonas yang menimbulkan gas CO2 serta menyebabkan pil menjadi menggelembung dan pecah. Maka itu Succus Liquiritiae, Liquiritiae Extractum dan Gentianae Extractum harus dinetralkan dulu dengan MgO 50 mg tiap gram Ekstrak dan Succus.
12. Pil-pil yang mengandung Ekstrak kering :
a. Aloe Extractum Aquosum siccum, Rhamni Frangulae Extractum Aquosum siccum, Rhamni Phursianae Extractum siccum, Rhei Extractum dapat dibuat pil cukup dangan Liquiritiae Radix dan zat pembasah Aqua Glyserinata.
b. Chinchonae Extractum siccum dan Colae Extractum siccum memerlukan Succus Liquiritiae sebagai zat pengikat untuk dapat dibuat masa pil.
c. Pil dengan ekstrak kering supaya dibuat keras jangan lembek agar tidak berubah bentuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar